Banyumas Raya

Karantina Santri, Suka Duka Penuntut Ilmu

57
×

Karantina Santri, Suka Duka Penuntut Ilmu

Sebarkan artikel ini
Karantina Santri, Suka Duka Penuntut Ilmu

RAWALO, Bandafo.com – Pandemi covid-19 yang tak kunjung usai, tak mengurangi semangat para santri untuk pergi menuntut ilmu. Paling tidak hal itu terlihat dari raut muka santriwati Pondok Pesantren Miftahul Huda Pesawahan-Rawalo saat melaksanakan senam pagi di halaman olahraga SMK Miftahul Huda Rawalo, tempat mereka di karantina kemarin pada Selasa pagi(19/01).

Senyum ceria terpancar dari wajah para santri menjadi tanda kegembiraan karena mereka akan kembali bersua dengan kawan-kawannya untuk mengais ilmu dari para Kyai dan bu Nyai.

“Rasanya senang akhirnya bisa kembali ke pondok meski harus menjalani karantina dulu,” kata Fatimatul Afifah salah satu santri saat dijumpai di ruang karantina.

Hanya saja tempatnya kurang memadai karena di tempat Karantina tidak disediakan bantal untuk tidur. Tidur ya seadanya dengan karpet dan tas berisi baju sebagai pengganti bantal, tambah Fatimah.

Ini merupakan hari kedua mereka di karantina sebelum akhirnya mereka memasuki pondok. Mereka adalah para santriwati gelombang ketiga dan juga merupakan gelombang terakhir pemberangkatan santri setelah gelombang pertama dan kedua usai menjalani karantinanya.

Baca Juga : Tahlilan dan Gelas Tumpah

Karantina ini adalah bagian dari upaya para pengasuh dan pengurus untuk mengurangi penularan virus covid-19 yang telah melanda Indonesia hampir satu tahun belakangan ini.

SENANG DI KARANTINA

Lain halnya dengan Inayatul Badi’ah, salah seorang santri lainnya yang merasa senang berada di karantina. Tidak ada duka yang ia rasakan.

“Tidak ada dukanya si, nyuci baju gampang, mandi gampang, tidur gampang, paling ya kalo makan harus beli”, jelasnya.

Pihak pengurus, Anis Qurotul Masitoh menuturkan, selain senam, kita juga melakukan ro’an dan outbond setiap pagi. Kegiatan dilakukan agar santriwati tidak jenuh selama masa karantina. Namun tak lepas pula dari kegiatan pondok seperti deresan dan lalaran kitab.

“Ya, kegiatan di tempat karantina juga seperti di pondok, ada sholat jama’ah, deresan dan lalaran”, tambahnya.

Kontibutor: Eti Durotun Nafisah 

Respon (0)

Tinggalkan Balasan