Banyumas Raya

Baru 400.000 Warga NU Banyumas Terhubung di SISNU

92
×

Baru 400.000 Warga NU Banyumas Terhubung di SISNU

Sebarkan artikel ini
Warga NU banyumas terhubung ke SISNU

PURWOKERTO, Bandafo.com – Baru sekitar 400.000 jamaah NU yang terdata pada Sistem Informasi Strategis NU (SISNU). Hal itu disampaikan Yusuf Prasetiawan selaku Ketua Sensus Jamaah NU Banyumas 2020, di sela-sela Talkshow Matalaila. Acara ngobrol santai yang merupakan hasil Kerjasama antara Samawi Managemen dengan PCNU Banyumas. Pada Kamis malam, 17 Desember 2020 lalu.

“Sampai dengan hari ini (17 Desember 2020-Red) baru di angka 400.000 jamaah, padahal jika dilihat dari sisi amaliah (cara beribadah-Red) yang sesuai dengan akidah NU, diasumsikan ada sekurang-kurangnya 1.200.000 jiwa dari 1.650.000 penduduk Banyumas”, lanjut Yusuf.

Dihubungi secara terpisah, Panitia Sensus Jamaah NU Banyumas menyatakan belum menyerah, masih ada 12-an hari sampai dengan 31 Desember mendatang. Panitia masih mengusahakan input data yang masuk stabil.

Menurut panitia, sejak September lalu memang perolehan data naik turun, rata-rata 2000-an jamaah perhari. Angka direkap biasanya pada penutupan pukul 00.00 malam. Panitia pernah mengalami penurunan input di titik terendah pada bulan November kemarin, hanya di kisaran 1000an data terinput dalam satu hari. Tapi kini sudah kembali naik di 2000-an.

Diketahui bahwa PCNU Banyumas bersama seluruh PC di Jawa tengah, sedang mengadakan program Sensus Jamaah, melalui SISNU yang dikelola PWNU Jawa Tengah. Program ini dilaksanakan atas beberapa pertimbangan seperti pemetaan kebijakan organisasi yang tepat sasaran. Sebagai contoh pada masa Pandemi ini pengelolaan bantuan dinilai belum optimal karena lemahnya base data yang dimiliki.

Baca Juga : Parade Merah Putih PC Ansor Banyumas

Sementara Yusuf, mengaku berat untuk mencapai input data sampai dengan 1 juta pada 31 Desember mendatang, karena menyisakan beberapa hari saja. Namun menurutnya tidak kecewa dengan hasil sementara ini.

“tidak kecewa karena bagaimanapun kita sudah berusaha sekuat tenaga. Para operator input data di lapangan tidak digaji sama sekali, bahkan modal kuota internet sendiri. Kita lebih hebat dari progam sensus negara, atau dari lembaga survey manapun, karena murni perjuangan, Mereka tidak digaji tapi insyaalloh akan menjadi amal jariyah karena pekerjaan mereka akan sangat bermanfaat bagi jam’iyah NU.

Kontributor : Yusuf Prasetiawan
Editor : Dini Rahmat Aziz

Respon (0)

Tinggalkan Balasan